Pages

Subscribe:

Why Macau

Minggu, 23 Desember 2012

Kisah Habibie dan Ainun


Film berjudul Habibie dan Ainun mengisahkan kisah Mantan Presiden RI yang ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, dengan sang istri, Ibu Ainun Habibie.

Kisah romansa Habibie dan Ainun sendiri dimulai dari pertemuan di kediaman keluarga besari, keluarga besar Ainun, di Rangga Malela 11B, Bandung. Habibie, seorang insinyur yang baru pulang dari Jerman bertemu kembali dengan Ainun, teman SMA-nya, seorang dokter lulusan FK UI setelah 7 tahun tak pernah bertemu.

Dalam pertemuan itu Habibie tak menyangka Ainun telah menjadi dokter berparas cantik. Padahal, saat sama-sama masih duduk di bangku SMA, Habibie pernah mengolok Ainun yang gemuk dan hitam. Merasakan ada getaran dalam hatinya, spontan Habibie berkata, ‘Ainun kamu cantik, dari gula jawa menjadi gula pasir!’. Saat itu Habibie meyakini kalau Ainun adalah jodoh yang dititipkan Allah SWT.

Subhanallah. Banyak pelajaran yang bisa didapat dari kisah cinta Habibie dan Ainun. Aku sampai menitihkan air mata karena begitu terharu menonton filmnya di bioskop betapa tulus dan agungnya cinta hingga terwujud keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah yang hanya dapat dipisahkan oleh kematian. Sungguh sangat luar biasa.

Kamis, 20 Desember 2012

Melanglangbuana pada tanggal 20-12-2012


Hari Kamis, 20-12-2012, aku berpetualang ke daerah Sudirman, Casablanca, dan Matraman. Tadinya aku ada jadwal kuliah sesi 2 mata kuliah Teknik Komunikasi Bermasyarakat (TKB) dan sesi 3 mata kuliah Riset Operasi (RO), ternyata sesi 3 kosong, aku langsung berpikir untuk berbelanja menuju tempat-tempat perbelanjaan yang ada SALE besar-besaran akhir tahun. Awalnya aku dan temanku, Firma Damayanti, pergi ke City Walk Sudirman naik mikrolet 44, terus aku dan Firma masuk dan melihat-lihat baju, celana, sepatu, dan berbagai fashion item lainnya di outlet ZARA yang mengadakan diskon up to 90% . Ternyata aku kurang berminat untuk membeli satupun.


Lalu aku dan Firma lanjut ke Kota Kasablanka (KoKas) di Jalan Casablaca naik mikrolet 44 juga. Di sana kami melihat-lihat toko yang mengadakan SALE besar-besaran akhir tahun. Ada beberapa toko yang kami masuki tapi tidak ada satupun fashion item yang sesuai dengan seleraku sampai akhirnya kami ke toko Moshaict dan dari situlah aku mulai bersemangat dan bergairah untuk berbelanja karena fashion item-nya banyak yang sesuai seleraku. Aku memilih untuk membeli satu baju merk DIFF dan satu shawl bernama shawlmoz. Karena aku berbelanja di atas Rp250.000,00 aku dapat satu kupon undian yang akan diundi tanggal 31 Desember 2012.


Di sela-sela kami berkeliling di Kota Kasablanka (KoKas) aku dapat BBM dari teman SMA-ku, Jessica, yang mengabari bahwa ayah dari salah satu teman SMA-ku telah berpulang ke Rahmatullah. Aku langsung meng-iya-kan untuk datang melayat ke rumah temanku yang berada di daerah Matraman. Sepulang dari Kota Kasablanka (KoKas), aku bersama dengan Jessica, Nurul Fauziah, Dira Gemiani, datang untuk melayat ke rumah teman SMA kami itu. Setibanya di sana aku langsung disambut berupa teriakan bahagia dari seorang teman SMA-ku, Mariska Nadia Ramadani atau biasa dipanggil Bule, yang kegirangan menemuiku karena kami sudah hampir 3 tahun tidak bertemu. Teriakan girang dari Bule membuatku kegirangan juga dan kami langsung berpelukan dan berbagi cerita. Serasa seperti reunian SMA, kami semua cukup girang saat itu. 

Sepulang dari rumah temanku itu, aku, Jessica, dan Dira merasa sangat lapar dan kami pun makan pecel lele di pinggir Jalan Matraman Raya itu. Sungguh hari yang ‘manis’, dan untuk temanku SMA-ku, Eka Yuli Agisah, semoga diberi ketabahan oleh Allah SWT atas kepergian ayahanda tercintanya.
With love, Wulandari Permatasari <3

Ke Curug Naga atau bisa juga disebut Curug Barong


Himpunan Mahasiswa Daerah (HiMaDa) Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya atau sering disebut Mavia’s (Mahasiswa Batavia dan Sekitarnya) mengadakan acara jalan-jalan ke Curug Naga, Puncak, Bogor. Kami terdiri dari empat angkatan yang berbeda, mulai dari angkatan 51 (mahasiswa tingkat IV), angkatan 52 (mahasiswa tingkat III), angkatan 53 (mahasiswa tingkat II), angkatan 54 (mahasiswa tingkat I).


Aku sebagai salah satu perwakilan dari mahasiswa angkatan 51 bersama-sama dengan teman-temanku yang berjumlah tujuh orang juga ikut pada acara ini. Untuk angkatan 51 dan 52 dikenakan biaya Rp110.000,00, sedangkan untuk angkatan 53 dan 54 dikenakan biaya Rp150.000,00 oleh panitia acara jalan-jalan Mavia’s. Angkatan 51-nya ada aku, Astrid, Nurul, Cimel (Cynthia Amelia), Riri (Fitri Suciani), Wahyu, Dani, dan Cibas (Citra Baskoro).  Jalan-jalan tahun ini cukup ramai karena dihadiri empat angkatan sekaligus, biasanya Cuma dua atau tiga angkatan yang mau ikut jalan-jalan, tapi kali ini beda, aku dan teman-temanku angkatan 51 ternyata sangat berminat ikut acara jalan-jalan ke Curug Naga. Ini pertama kalinya aku merasakan benar-benar ‘back to nature’. Untuk pertama kalinya aku terjun ke air dari batu besar dengan ketinggian sekitar 5 meter, untuk pertama kalinya juga aku mengapung seolah-olah menghanyutkan diri mengikuti derasnya aliran sungai.


Menurutku pengelolaan wisata Curug Naga di sana sudah cukup menarik dan menyenangkan. Untuk penginapannya kami tinggal di rumah nonpermanen yang ukurannya sekitar 2 meter x 2,5 meter yang bertingkat. Dindingnya terbuat dari anyaman, atapnya berupa asbes, dan didominasi oleh kayu-kayu serta bambu. Aku dan teman-temanku yang wanita tidur di atas, kami berlima sangat menggigil kedinginan ketika malam harinya karena kalau di atas anginnya lebih dingin daripada tidur di bawah, selain itu juga hujan rintik-rintik mengguyur wilayah curug naga itu di malam harinya. Awalnya, kami kira akan tinggal di villa, ternyata tinggalnya di rumah macam itu, cukup kecewa sih karena ga sesuai sama harapan kita.
Untuk konsumsi sehari-harinya berupa makan dan minum disediakan dari pengelola wisatanya. Berhubung kami sampai di Curug Naga pada Sabtu, 15 Desember 2012 sekitar jam 4 sore, menu makan malamnya berupa nasi, sayur sop, ayam goreng, tempe bacem, kerupuk. Di pagi hari menu sarapannya berupa nasi goreng+teri, telur, bakwan, kerupuk. Kalau untuk minumannya kita masing-masing bawa botol minuman yang bisa diisi ulang sepuasnya karena disediakan air mineral galon dan air rebus.



Untuk tracking-nya, kami harus lepas semua jenis alas kaki, dilarang bawa alat-alat elektronik, bisa dititipkan di ruangan yang terkunci oleh pengelola wisata supaya aman. Aku berada di urutan paling depan saat acara tracking berlangsung. Aku cukup gesit dalam melewati rintangan-rintangan alam saat tracking, melewati bebatuan besar dan licin, melewati jalan yang menanjak dan menurun yang licin, melawan arus sungai, bahkan seorang temanku yang anak pecinta alam, bernama Cimel, kagum padaku karena aku cukup jauh di depan meninggalkan gerombolan teman-temanku di belakang. Padahal aku rasa itu biasa saja, begini-begini juga aku orang biasa yang ga terlalu suka wisata alam, celanaku saja sampai sobek di bagian lutut karena terbeset ranting-ranting pepohonan yang melintang saat aku memanjat bebatuan. Aku cukup menikmati acara tersebut, sungguh luaar biasa pemandangan dan rintangan di Curug Naga itu yang semuanya merupakan ciptaan Allah SWT yang patut kita syukuri. Aku bersyukur memiliki pengalaman ini. Alhamdulillah.
With love, Wulandari Permatasari <3

Kamis, 13 Desember 2012

Shopping at Moshaict, Cikini, Central Jakarta in MOSBAZAR event

On December 13rd, 2012, me and Irma went to Moshaict, at Cikini area, Central Jakarta. This was our first time there. We came by public transport called a metro mini and many hijabers there were very fashionable driving cars stopped in the parking lot in front of the boutique until there is no more space for parking. We went in and presented views of how many good Muslim clothes, scraft, mukena, pants, blazer, blouse, dress models which are very unique and also good motive at a price that is not too cheap.

I seemed to want to close your eyes and point to any direction to select the clothes I want to buy because everything is nice and fit my taste. After a long drive around the boutique to see the end I decided to buy a satin pant and one scraft two tone with two motifs that can be inverted. The pant is 10% discount and the scraft is discount as well from the initial price. My friend, Irma, bought two scrafts with floral blue the dominant color and the other scraft is floral red dominant color. We are pleased to shop there and are eager to shop again if we‘ve got a lot of money. Indeed, the instinct of a woman for shopping so high that can relieve stress though. This day, I declare my woman instincts and Irma’s, are fulfilled successfully. May the blessings we were given a lot of money and can spend as much again as the day. It’s like Efek Rumah Kaca song, “Belanja Sampai Mati”. <3